Kantong Menipis, Masyarakat Kelas Menengah Butuh Perhatian Pemerintah
Chairul Tanjung, mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi saat ini sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja. Hal ini terlihat dari tingkat konsumsi masyarakat yang mengalami perlambatan. Khususnya untuk masyarakat kelas menengah.
"Situasi sekarang memang situasi yang tidak baik-baik saja. Kita mesti akui, daya beli domestik kita mengalami penurunan," kata Chairul Tanjung dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
Melihat hal itu, ia pun berharap agar pemerintah saat ini bisa lebih memperhatikan masyarakat kelas menengah. Pasalnya masyarakat untuk kategori level ini sangat tidak diuntungkan.
Di mana masyarakat kelas menegah saat ini tidak berhak mendapatkan bantuan sosial karena tidak miskin. Namun di saat yang sama, kelas menengah tidak menikmati pertumbuhan ekonomi seperti kelas pendapatan atas. Apa lagi berbagai kebutuhan tercatat terus meningkat.
"Karenanya saya mengimbau pemerintah memperhatikan kelompok menengah yang tidak dapat subsidi dan program-program pemerintah. Saya harap pemerintah bisa memperhatikan kelompok tengah ini," tambahnya. Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sebesar 5,05%. Pertumbuhan tersebut mengalami perlambatan daripada tahun 2022 yang mencapai 5,31%.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini ditengarai disebabkan oleh konsumsi masyarakat yang melambat. Hal tersebut terlihat dari data konsumsi rumah tangga yang hanya mampu tumbuh 4,82% pada 2023, dari tahun sebelumnya yang mencapai 4,94%.
Komentar
Posting Komentar